Selasa, 07 Juni 2011

Senin, 06 Juni 2011

Arca Dewa Siwa Ditemukan di Situs Sribet


Dieng, sebuah kawasan dataran tinggi yang terletak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini menyimpan eksotika alam nan cantik berbalut kabut, membuat suasana mistik berbaur disana. Alamnya yang terkenal sebagai pusat berbagai macam tanaman dan sayuran, merupakan kekayaan alam tak ternilai harganya bagi kawasan ini. Dataran tinggi yang juga disebut bhumi kahyangan ini dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa-dewa.
Kemegahan yang luar biasa itu juga dinikmati dua lelaki paruh baya, Kaswandi (63) dan Untung Subarjo (55), yang pagi itu sudah bermandikan peluh. Sementara kilau mentari yang menempa lumpur berair di lereng Sindoro-Sumbing tak dapat lagi dihalau. Sepertinya memang kemarau mulai merambah peraduannya. Sambil tetap mencangkul, riuh percakapan dialek Wonosobo yang unik merangkai cerita tersendiri pagi itu.
Kata “nyong” sudah tak terhitung berapa kali diucapkan. Sebuah branding masyarakat Sindoro-Sumbing yang lekat dengan Dieng. Kedua petani penggarap tanah bengkok kepala desa di dusun Sribet desa Wonolelo Kabupaten Wonosobo itu baru berhenti mengayunkan cangkulnya ketika mata cangkulnya membentur benda keras yang dikiranya batu.
Kepala Bidang Kebudayaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Edy Riyanto mengungkapkan, ”Secara tampilan fisik, benda-benda yang ditemukan tersebut memiliki pengaruh Hindu Kuno.” Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah di bawah lokasi penemuan terdapat bangunan candi atau tidak. “Benda-benda tersebut termasuk cagar budaya yang diperkirakan merupakan situs bangunan candi peninggalan Hindu Kuno yang ada di kabupaten Wonosobo,” tambah Edy sambil menyaksikan proses pembersihan benda cagar budaya hasil temuan, Jum’at (27/5) pekan lalu.
Kepala Desa Wonolelo, Widodo, menceritakan benda yang ditemukan kedua warganya berbentuk arca Dewa Siwa, stupa, lingga serta relief arca. Siwa merupakan salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.
Upaya Antisipasi Situs Sribet
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, benda-benda yang ditemukan di situs Sribet tersebut langsung disimpan di rumah kepala desa setempat. “Kemarin benda-benda tersebut langsung diamankan disini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Widodo penuh antusias.
Menurut Kaswandi, kelima benda tidak ditemukan secara bersamaan. Benda berbentuk stupa dan lingga ditemukan rekannya, Untung Subarjo, sekitar setahun lalu. “Penemuan tersebut tidak lantas dilaporkan ke aparat yang berwenang. Benda hanya diletakkan di pematang sawah. Ketika ditemukan benda lain di sekitar lokasi penemuan sebelumnya, lantas kami melapor kepada kepala desa,” jelasnya.
Arca dewa Siwa dan relief arca lainnya ditemukan sudah tidak utuh. Bagian muka dan badan sudah rusak akibat terkena cangkul. Sementara benda berbentuk stupa dan lingga terlihat masih utuh, ”Kami lantas melaporkan penemuan benda-benda tersebut ke Disparbud Kabupaten Wonosobo. Harapannya, agar pihak yang berwenang melakukan penelitian sehingga bisa secepatnya diketahui status cagar budayanya”. “ Kami juga akan memberitahukan temuan tersebut ke BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala),” tambahnya.
Sementara itu, Widodo yang ditemui di sela-sela proses pembersihan benda cagar budaya yang ditemukan mengungkapkan pihaknya merelakan tanah bengkok kades yang dikelolanya, apabila dalam perkembangannya benar-benar terdapat situs bangunan candi di area persawahan itu. “Tidak ada masalah. Kalau memang terdapat bangunan candi di tanah bengkok tersebut, saya ikhlaskan,” ujarnya menutup percakapan.